Senin, 06 September 2021

GADIS GALAU DAN PLAYBOY TAMPAN

 

 

Bulan Juli, bulan paling berkesan dalam hidup Rani dan Jhony. Bulan Dimana mereka pertama kali bertemu. Mereka kenal melalui grup penerimaan siswa baru. Awal mulanya Jhony bertanya kepada Rani melalui pesan pribadi. Basa-basi bertanya kapan mulai masuk sekolahnya dan apa saja yang perlu dipersiapkan ketika akan masuk sekolah nantinya. Saat itu posisinya Rani baru putus dengan mantan kekasihnya, Reyhan. Rani masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya itu padahal Ia sudah tahu bahwa Reyhan sudah memiliki pasangan baru yaitu sahabatnya. 

 

Jhony datang diwaktu yang tepat, Rani menceritakan semua masalahnya kepada Jhony teman barunya itu. Tak mungkin Rani berani bercerita kepada sahabatnya yang bernama Maulida. Karena sahabatnya kini sudah menjadi pasangan mantan kekasihnya. Obrolan Rani dan Jhony membawa kenyamanan. Sampai disitu Rani dan Jhony memutuskan untuk bertemu sebelum hari masuk sekolah tiba. 

 

Pertemuan pertama pada malam ini bulan Desember 2020. Angin yang sejuk membuat malam menjadi dingin. Rani dan Jhony pergi bersama di sebuah Cafe ternama. Rani menceritakan keluh kesahnya kepada Jhony. Air mata tak terasa keluar dari mata Rani yang cantik dan  membasahi pipi chubbynya. Jhony berusaha menenangkannya dan mengusap air matanya. Johny sepertinya pria baik-baik menurutnya. 

 

Musik dengan judul mantan terindah karya Yovie Widiyanto di cafe itu semakin membuat haru suasana. Bukan karena Reyhan adalah mantan terindahnya, tapi karena memang suasana sehabis putus itu untuk saat ini membuat Reyhan seperti takkan terlupakan. Candaan Jhony mulai menyelimuti suasana menjadi riang. Air mata sudah mulai mengering, bibir yang cantik semakin nampak cantik dihiasi senyumannya.

 

Jhony pergi sebentar memesan minuman dan membelikan coklat untuk perempuan cantik tersebut.

“Ini coklat untukmu.” Jhony menyodorkan coklat kepada Rani.

“Baik sekali, padahal baru awal ketemu. Apa alasanmu baik padaku?”  ucap Rani.

“Emm… Mengapa jadi baik harus punya alasan?”  jawab Jhony dengan  singkat.

Setelah jam di handphone menunjukkan pukul 21.30 Rani mengajak Jhony pulang. Kegelisahan, kesedihan, kegaduhan di hati Rani sudah sedikit hilang. Mereka pulang menaiki motor Jhony. Udara yang dingin saat pulang membuat Rani nampak kedinginan. Jhony melepas jaket yang ia pakai dan memberikannya kepada Rani tapi Rani menolaknya. 


“Bagaimana bisa aku membiarkan yang punya jaket kedinginan sedangkan aku hangat dengan jaket miliknya?”

Sahut Jhony, “Bagaimana aku membiarkan perempuan kedinginan sedangkan aku laki-laki?”

 

Tanpa banyak bicara Jhony langsung memakaikan jaket ke punggung Rani. Dengan sungkan Rani memakainya. Angin sepoi-sepoi dan suara sepeda milik Jhony membuat suasana menjadi menenangkan. Sesampainya di rumah Rani, Jhony meminta maaf kepada ibunya Rani karena ia membawa anak gadis cantiknya pulang terlalu malam.

 

3 hari lagi adalah hari pertama mereka masuk sekolah. Hari ini Jhony datang ke rumah Rani untuk mengerjakan tugas yang diberikan osis di grup penerimaan siswa baru tersebut. Mereka berdua bisa dibilang sangat kompak dalam mengerjakannya meski ada sedikit konflik yang menghiasi.

 

“Ran, Gue mau beli makanan sebentar ya, buat kita makan habis ini.” Jhony sudah bersiap memegang kunci motor.

“Yaudah sana pergi.” Rani mengusir Jhony dengan nada bercanda.

5 menit kemudian Jhony kembali dengan membawa makanan serta es krim untuk  mencairkan suasana.

 

Jhony memang orangnya mudah bersosialisasi, asik, membuat lawan bicaranya merasa nyaman apabila berada dekat dengannya. “Jangan sampai deh gue suka sama Jhony,” gumam Rani dalam hati. Kata Rani, “Amit-amit.”

Jhony yang mendengar itu dan bertanya, “Maksud lo?”

“Gua kan lagi ngomong sama semut.” Rani menunjuk bungkus es krim yang dikerubungi semut.

“Dasar aneh,” ucap  Jhony. Setelah selesai mengerjakan tugasnya, sang Playboy tampan yang bernama Jhony itu pamit pulang. 

“Ngapain buru-buru pulang?”  tanya  Rani.

“Mau latihan Beb,” jawab pria itu.

“Idih….” Rani bingung mengapa Jhony memanggilnya seperti itu.

“Wleee….” Jhony mengejek dengan mengedipkan satu mata sambil melet.

 

Maulida, adalah sahabat  sekaligus kekasih Reyhan mantannya Rani menceritakan tentang seberapa playboynya pria itu dan semua latar belakang Jhony ia ceritakan pada Rani. Maulida melarang sahabatnya terlalu dekat dengan Jhony playboy tamban itu. 

Rani tidak peduli karena dia pikir Maulida cuma iri dengannya, Rani menganggap bahwa Maulida tidak ingin melihatnya bahagia. Oh iya Jhony adalah atlet silat, ia menang di berbagai perlombaan. Bulan Juli nanti dia akan lomba mewakili provinsi. Meskipun masih mewakili provinsi tapi kata teman Rani medali di rumahnya sudah sangatlah banyak.

“Pantas saja  mantannya banyak, medalinya juga banyak sih,” gumam Rani.

Handphone Rani berbunyi, Rani bergegas mengambilnya. Ternyata  yang menelpon adalah Jhony. Rani langsung mengangkat teleponnya.

 

“BTW nanti malam sibuk nggak? temenin gue jalan dong, cari angin.”  Jhony berusaha mengajak Rani jalan.

Rani menolaknya, “Enggak ah Jhon, besok kan sekolah.”

 

Jhony tetap mencari alasan agar Rani Jalan dengannya malam nanti. “Maka dari itu temenin gue cari perlengkapan sekolah. Gue belum punya buku dan perlengkapan yang lain. Bisa kan lu temenin gue? Jam 7 malam gue jemput,”jawab Jhony lalu menutup telfonnya.

 

Malam pun tiba, Jhony datang ke rumah Rani dengan maksud untuk menjemputnya. Tanpa menunggu lama, Rani sudah siap di depan rumah sambil duduk di kursi kayunya. Tanpa basa-basi Rani langsung naik kendaraan milik Jhony.  Di perjalanan, Jhony memainkan gas sepeda motornya supaya Rani merangkulnya.

“Eh yang bener dong kalau naik motor,  nanti jatuh gimana?” Rani membentaknya.

“Kalau nggak mau jatuh ya pegangan,  lo bisa pegangan kan?” Jhony mengkode Rani. 

“Dih nyari kesempatan ya lo?” Perempuan itu sedekap seperti tidak mau menyentuh Jhony.

“Yaudah Awas aja kalau jatuh.”  Jhony nyengir keliatan dibalik spion motor.

Pria itu mengerem mendadak sepeda motornya membuat wanita yang bernama Rani itu memeluknya erat akibat ketakutan.

 

“Woy, bisa bawa motor nggak sih Jhon?” bentak Rani.

“Bawel lo, tuh lihat ada tikus lewat.”Jhony menunjuk tikus yang tidak ada. Itu hanya alasan Jhony saja supaya Rani merangkulnya.

 

Setelah sampai di sebuah toko buku dan peralatan sekolah, Rani yang pilihkan semua kebutuhannya tinggal Jhony yang membayarnya. Ketika sudah selesai memilih semua kebutuhan, saatnya bawa belanjaan ke kasir.

 

“Eh tunggu sini sebentar ya, gue mau cari minum.” Jhony pergi cari minuman.

“Oke…,” setelah itu mereka berdua keluar dari toko tersebut.

 

Entah mengapa bukan air yang diambil, tapi malah dia mengambil es krim dan memberikannya kepada Rani. Melihat Rani memakan es krim belepotan membuat pria itu tertawa dan bergegas mengelap dengan tangannya. 

Tatapan dalam di lemparkan oleh Jhony kepada Rani. Nampak dada Jhony berdetak kencang seperti sedang jatuh cita. Namun ternyata kaki Jhony terinjak kaki Rani sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya tapi juga Jhony tidak mau menganggu Rani menikmati es krimnya.

 

Dalam waktu 2 hari gadis itu mampu membuat pria playboy jatuh hati padanya. Tanpa berpikir panjang pada malam itu juga pria tersebut menyatakan cintanya kepada gadis yang galau itu dengan harapan semoga dia juga menyukainya. Gadis itu bertanya-tanya kebingungan mengapa secepat ini dia jatuh cinta padanya. Ataukah benar memang kata Maulida, karena dia playboy jadi ngomong seenaknya?

Tanpa menjawab, Rani langsung angkat bicara, “Antar gue pulang sekarang!”

 

Dalam perjalanan pulang sepatah kata pun tak keluar dari mulut mereka. Rasa canggung mulai menghiasi perjalanannya. Sesampainya dirumah, Rani berfikir mengapa tidak menerimanya saja, toh sekarang dia butuh sosok yang menggantikan Reyhan.

 

Setelah mereka resmi pacaran, Maulida sahabat Rani pun tak lama mendengar kabar itu dari teman-teman lainnya. Maulida sangat heran dan menanyakan mengapa Rani se nekat itu menerimanya padahal mereka baru kenal.

“Jalani saja,” jawab Rani singkat.

“Emang dengan kata jalani saja lo bisa bahagia?” Maulida menjawab dengan tatapan tajam.

“Setidaknya ini bisa bikin lo iri,” Rani sambil sedikit tertawa jahat.

Sambung Maulida, “Dengar baik-baik ya Ran, bukan gua iri sama lo, tapi gue peduli. Gimana kalau dia nyakitin lo.”

“Apa urusan lo, mantan gue Reyhan kan udah lo embat, bilang aja kalau lo juga mau rebut Jhony dari gue,” ucap Rani dengan nada tinggi.

 

Tak lama kemudian Rani bertemu Jhony duduk berdua bersama perempuan yang tidak ia kenali di sebuah taman pada sore itu. Sudah sangat terlihat bahwa Jhony hanya main-main dengan Rani. Rani menghampiri Jhony yang sedang duduk di taman itu. Rani duduk di tengah-tengah mereka berdua dan menyapa,

“Hai sayang, eh ini siapa?” sambil menunjuk wanita yang bersama Jhony tersebut.

Wanita itu kaget dan berkata, “Ini siapa Jhon? kenapa dia manggil sayang?”

Rani menyahutnya, “Kenalin, gue pacarnya Jhony.”

 

Setelah mendengar itu wanita tersebut memutuskan hubungannya dengan Jhony playboy tampan itu dan meninggalkan mereka berdua ditaman. “Lo nggak bakal ninggalin gue kan, Ran?” Pria itu menanyakan kepastiannya kepada Rani.

“Sekarang gue tanya nih. Mana ada orang yang mau diduakan? Yap, jawaban lo tentu saja hanya orang bodoh yang mau. Sekarang kebenarannya gue nggak mau jadi orang bodoh itu,” tutur Rani.

“Lo maunya gimana?” tanya Jhony.

“Putus lah. Bodoh banget gue mertahanin lo.” Rani pergi meninggalkan Jhony sendirian di taman itu.

 

Perasaan bersalah kepada Maulida kini menghantui pikiran Rani. Maulida hanya menyelamatkan hatinya dari pria playboy itu namun Rani malah berpikir yang bukan-bukan tentang Mulida. Rani mengakui kesalahannya dia meminta maaf kepada Maulida dan berterimakasih karena sudah menjadi sahabat yang benar-benar sahabat.

Terciptanya hubungan jangan hanya karena ego semata. Hatimu yang luka belum tentu orang baru adalah obatnya.

 

“Hallo, Hikmah apa yang bisa kalian ambil dari cerita ini?”

Hehehe maaf guys kata-katanya agak rancu. Semoga kalian bisa paham ya..


Tidak sedikit pastinya yang suka membaca cerita-cerita pendek seperti ini.

Dengan adanya cerpen ini supaya mendorong kalian yang mempunyai hobby membaca agar segera menulis. Semangattttt……


Nama                       : Zumrotus Sa’diyah

ID Instagram            : zumrotussadiyah_305

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cerita pendek berjudul pangapunten diciptakan oleh zumrotus

  PANGAPUNTEN 22 Januari 1968 lahirlah putri dari Sri Asmiranti dengan Ki Tejo, pria tua yang miskin. Mereka menamai putrinya dengan nama ...